PEKANBARU, situsriau.com - Batalnya rencana pembangunan fly over di simpang empat Jalan Tuanku Tambusai-Soekarno-Hatta (simpang SKA) membuat kecewa kalangan DPRD Pekanbaru. Pasalnya, setelah digaungkan sejak lama, rencana awal, di tahun 2017 akan mulai dibangun.

Seperti diketahui, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pada pekan lalu, membenarkan pembatalan pembangunan fly over di Simpang SKA tersebut.

Katanya, alasan pembatalannya, karena lahan yang diperlukan tidak mencukupi untuk dilakukan pembangunan seperti yang sudah dirancang dalam DED.

Sehingga fly over di simpang SKA tersebut, tidak seperti fly over yang ada di Jalan Sudirman. Fly over yang akan dibuat lebih besar seperti Jembatan Semanggi yang ada di Jakarta, sehingga membutuhkan lahan yang cukup luas.

"Ini sangat kita sayangkan. Kok tidak ada koordinasi Pemko dengan Pemprov Riau mengenai lahan yang diperlukan. Padahal ini sudah lama direncanakan. Harusnya tidak seperti ini endingnya," kata anggota Fraksi Gabungan DPRD Pekanbaru Zulfan Hafiz, Rabu (28/12/16).

Jika alasannya, karena kendala lahan, maka perlu dipertanyakan. Bagaimana koordinasi tim Pemko Pekanbaru, dalam menyiapkan lahan. Sekadar gambaran, setelah membangun dua fly over di Jalan Sudirman, Pemprov Riau berencana membangun dua fly over, yakni di persimpangan SKA dan persimpangan Pasar Pagi Arengka.

Dua persimpangan tersebut dipilih karena pada jam sibuk, persimpangan tersebut kerap terjadi kemacetan. Khusus untuk di persimpangan SKA, fly over akan dibangun khusus, dengan desain sama seperti Jembatan Semanggi di Jakarta. (sr5, tp)