PEKANBARU, situsriau.com - Lima terdakwa kasus dugaan korupsi proyek waterboom di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) divonis ringan, yakni 1 tahun dan 1 tahun 4 bulan penjara. Mereka terbukti melakukan korupsi pembangunan proyek waterboom di tepian Sungai Rokan, Batu Enam, Bagansiapiapi.

Kelima terdakwa adalah mantan Kadisdikpora Rohil, Ir Tarmizi Madjid, Erhasmi M Noer selaku mantan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPKT), Syafri, staf di Pemkab Rohil, Yudi Syafrudi selaku Direktur PT Tunas Mekar Harapan dan Hendri ST selaku Konsultan Pengawas CV Panca Mandiri Konsultan.

Terdakwa Tarmizi, Erhasmi, Syafri dan Hendri divonis hukuman masing-masing 1 tahun penjara dengan denda Rp50 juta atau subsider 3 bulan kurungan. Sementara terdakwa Yudi Syafrudin dihukum 1 tahun 4 bulan penjara dan denda Rp50 juta atau subsider 4 bulan kurungan.

Vonis dibacakan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru yang diketuai Elfian, Selasa (17/5) malam. Kelima terdakwa dinyatakan terbukti melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor.

Hukuman itu lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejar) Rohil, Sugandi, yang sebelumnya menuntut kelima terdakwa masing- masing selama 1 tahun dan 6 bulan penjara. Mereka juga didenda Rp50 juta atau subsider 6 bulan kurungan.

Perbuatan kelima terdakwa itu terjadi tahun 2010 lalu. Saat itu, Pemkab Rohil menganggarkan dana yang bersumber dari dana APBD sebesar Rp4 miliar lebih.

Namun dalam pelaksanaannya, proyek pembangunan waterboom tersebut terbengkalai dan tidak bisa difungsikan. Berdasarkan hasil audit Badan Pengawasan, Keuangan dan Pembangunan (BPKP) negara dirugikan sebesar Rp500 juta. (sr5, hr)