Sabtu, 27 April 2024  
Hukrim / Kecanduan 'Ngelem', 16 Remaja Ini Dikirim ke Barak Buat Dibina
Kecanduan 'Ngelem', 16 Remaja Ini Dikirim ke Barak Buat Dibina

Hukrim - - Minggu, 21/05/2017 - 13:17:16 WIB

INDRAGIRI HILIR, situsriau. com - Generasi muda bangsa ini kian terancam akibat banyak yang kencanduan. Tak bisa beli Narkoba, biasanya remaja bermasalah memilih menghirup lem dan Komix. 

Di wilayah Indragiri Hilir (Inhil), pemerintah setempat melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terus upayakan memberantas kebiasaan ini.

Seperti pada pada tanggal 16 dan 17 Mei 2017 yang lalu, tim gabungan (Satpol PP, TNI, Polri, red) razia dan mengamankan sebanyak 16 orang remaja dan 4 orang diantaranya wanita yang sedang ngelem.

"Usai kita tangkap mereka saat operasi barulah kita dipanggil orang tua mereka untuk membuat pernyataan bahwa bersedia ana anaknya diserahkan ataupun diarahkan ke Barak Kodim 0314/Inhil Bela Negara untuk dibina oleh," ungkap Personil TNI Syaiful Rodi yang saat itu piket di Barak, Jumat (19/5/17) lalu.

Dikatakannya lagi, di sini (Barak Bela Negara, red) anak-anak ini kami atur mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.

"Tentunya kami secara bergantian piket ada dari TNI dari Polri dan Satpol PP, dan disini juga kita mengatur kedisiplinan mereka guna untuk melatih mereka agar lupa dengan kebiasaan buruk mereka tersebut," katanya.

Senada dengan personil TNI, Adha Linda sebagai Propos Satpol PP Inhil serta panitia Kegiatan pembinaan Anak dan Remaja penhalah guna lem dan Obat obat oplosan di Kabupaten inhil mengatakan binaan di lakukan selama 10 hari. 

"Binaan ini semacam siraman rohani, kedisplinan, belajar mengaji, kesehatan dan lain lain, "jelasnya Linda.

SR (15) salah seorang korban pengonsumsi obat Distro dan Komix mengaku belum satu bulan melakukan kebiasaan buruk tersebut. 

"Pengaruh kawan bang, saya menyesal telah melakukan nya, dulu saya pernah sekolah SD, Tapi tisak sampai karna tidak ada biaya, jadi sampai Kelas 4 SD aja," ungkapnya

Sam seperti sari, HN (14) korban pergaualan merasa menyesal saat di minta keterangan. 

"Ani baru cuman bang, hisap lem di bawa kawan," katanya.

Berbeda dengan Rika (24), wanita berwajah polos ini mengatakan lebih kurang 2 tahun telah melakukan rutinitas kebiasaan hisap lem cap kambing ini. 

"Saya sudah lama terjerumus kejalan yang salah, saya inggin berubah kejalan yang benar, mau melamar pekerjaan tapi saya putus sekolah, "tuturnya.

Petugas piket, Linda mengatakan setelah usai 10 hari binaan ini, mereka akam di pulang kan ke orang tua masing masing, bagi yang lanjut usia, nantinya akan kami membantu mencarikan pekerjaan, dan yang masih di bawah umur in allah nanti akan di ajukan sekolah lagi. 

"Ya, kita berharaplah mereka mau berubah," tutupnya. (sr5, in)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved