PEKANBARU, situsriau.com - Driver (sopir) taksi aplikasi online, Go Car, Ardhie Nuraswan, dilaporkan hilang sejak Senin dinihari, 23 Oktober 2017. Kuat dugaan jasad Ardhie telah ditemukan sudah menjadi tulang-belulang, pekan lalu, Rabu, 8 November 2017.

Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau menyampaikan duka terdalam atas kejadian yang menimpa Ardhie, mahasiswa akhir semester 11 di Fakultas tersebut.

"Dengan kejadian ini, tentulah kami dari pihak fakultas sangat merasa kehilangan. Pasalnya almarhum ini merupakan mahasiswa yang baik. Bagaimana tidak, selain kuliah dia juga bekerja sebagai driver Go-car, dan terbiasa berwirausaha, tentulah dia merupakan contoh yang baik bagi mahasiswa lainnya," ungkap Dekan Fapertapet Uin Suska Riau, Edi Erwan di ruangannya, kemarin.

Selama ini pihak kampus mengetahui bahwa keluarga Ardhie merupakan keluarga yang berasal dari keluarga yang mampu, orang tuanya pengawai. Mungkin karena dia ingin merasakan bagaimana mencari uang sendiri, Ardhie bergabung sebagai driver ojek online.

Terkait kabar terbaru, Edi juga menjelaskan bahwa belum ada informasi dari pihak keluarga. Kabar terakhir diperoleh dari pihak fakultas itu ketika penemuan tulang-belulang di Kandis dibawa ke rumah sakit Bhayangkara pada 7 November 2017 lalu.

Senada dengan Zulfahmi, salah seorang teman dan junior Ardhie juga mengatakan hal yang sama.

"Almarhum merupakan senior yang memiliki rasa sosial yang tinggi, dia juga aktif di BEM dan salah satu aktifis kampus" ungkap mahasiswa Fapertapet semester 9, Zulfahmi.

Selain sebagai junior di kampus, zulfahmi juga merupakan rekan kerja almarhum di Go-Car, dia menjelaskan bahwa saat ini saya sebagai rekan dan juniornya sangat-sangat berduka atas kejadian yang menimpa almarhum.

Seperti diberitakan sebelumnya, teka-teki terkait milik siapa jasad berupa tulang-belulang yang ditemukan di kebun sawit warga daerah Kandis kabupaten Siak mulai menunjukkan titik terang. Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Iptu Poulius Hendriawan mengatakan, dari keluarga Ardhie Nursawan juga sudah yakin itu adalah jasadnya.

Pasalnya, pakaian ditemukan pada kerangka, Rabu, 8 November 2017, di kebun kelapa sawit, di Kandis, Siak, ternyata sama dengan dikenakan korban saat dinyatakan hilang, Senin dinihari, 23 Oktober 2017 silam. (sr5, in)