PEKANBARU, situsriau.com - Perkara dugaan korupsi Kredit Usaha Rakyat (KUR) fiktif dengan tersangka Delvi Hartanto segera disidangkan di Pengadilan Tipikor Pekanbaru. Sidang diagendakan pada Selasa (29/1/19) mendatang.

Panmud Tipikor pada Pengadilan Negeri Pekanbaru, Denny Sembiring, mengatakan, sidang akan dipimpin hakim Dahlia Panjaitan. "Sidangnya pekan depan, Selasa," ujar Denny, Rabu (23/1/19).

Delvi Hartanto merupakan mantri (surveyor)? di  Bank Rakyat Indonesia (BRI) Teluk Belitung, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti. Kredit fiktif dilakukannya bersama FD (pegawai BRI) yang saat ini masih buron (DPO).

Perbuatan terjadi pada tahun 2015-2016 lalu. Saat itu, Delvi menyalahgunakan kewenangannya dalam menganalisa permohonan kredit. Modus mereka memalsukan dan membuat dokumen anggunan seperti surat keterangan usaha.

Kartu Tanda Penduduk (KTP) nasabah palsukan tanpa pengetahuan nasabah. Dengan KTP itu, tersangka mengajukan kredit, dan setelah kredit cair, uangnya digunakan oleh kedua tersangka.

Selain penerimanya fiktif, juga ada yang benar-benar menjadi nasabah dan menerima KUR. Namun  angsuran tiap bulan tidak disetorkan tersangka ke Bank tempat ia bekerja.

Berdasarkan hasil audit, Delvi menikmati kredit nasabah sekitar Rp 926,782,543, sedangkan  FD menerima sekitar Rp 842.267.378. Total kerugian negara sebesar Rp1.782.062.261. 

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 18 Undang-undang (UU) RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU RI Nomor 20 tahun 2001 tentang tipikor atau pasal 3 jo Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tipikor. (sr5, in)