Sabtu, 27 April 2024  
Hukrim / Tragis, Bocah 2 Tahun Tewas Keracunan Disinfektan Corona, Dikira Air Minum
Tragis, Bocah 2 Tahun Tewas Keracunan Disinfektan Corona, Dikira Air Minum

Hukrim - - Selasa, 21/04/2020 - 10:47:56 WIB

SUKABUMI, situsriau.com - Seorang boca lelaki berusia 2 tahun, MA, di Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia, Senin (20/4/20), setelah tidak sengaja meminum cairan disinfektan sterilisasi virus corona.

Dikutip dari Kompas.com, balita asal Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung itu awalnya kritis dan mendapatkan penanganan tim medis Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Palabuhanratu.

Ayahanda almarhum MA, Sihabudin, membenarkan anak keduanya telah meninggal dunia Senin malam, setelah beberapa jam mendapatkan penanganan tim medis.

''Ia putra kedua kami meninggal dunia di rumah sakit Palabuhanratu,'' ungkap Sihabudin saat sikonfirmasi Kompas.com melalui WhatsApp, Senin malam.

Sibahudin mengaku sudah ikhlas melepas kepergian sang anak untuk selama-lamanya. Begitu juga istri dan keluarganya sudah ikhlas, karena menyadari semuanya takdir Tuhan.

''Kami keluarga semuanya pasrah,'' aku dia yang juga sebagai Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Bantargadung.

Sempat Dimuntahkan

Sebelumnya kepada wartawan, Sihab sapaan akrabnya, menuturkan peristiwa meninggalnya anak balitanya ini berawal saat korban pulang dari bermain yang diantar sama kakeknya.

Saat tiba di rumah, korban sepertinya kehausan dan sempat bilang ingin minum.

Namun korban langsung mengambil botol air minum dalam kemasan (AMDK) yang berisi sisa cairan disinfektan. Padahal botol plastik tersebut dismpan dan disembunyikan di bawah kursi.

''Sempat dicegah sama eyangnya juga. Tapi sepertinya sudah ada yang terminum,'' tutur dia.

Mengetahui kejadian itu, Sihab langsung meminumkan minyak sayur untuk memancing agar cairan disinfektan yang terminum bisa dimuntahkan. Beberapa saat kemudian korban akhirnya muntah.

Setelah diberikan pertolongan pertama, akhirnya korban dibawa ke RSUD Palabuhanratu.

Di IGD RSUD Palabuhanratu, korban sempat dibantu menggunakan alat bantu pernafasan.

Menurut dia, informasi dari petugas medis anaknya harus dirawat di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit).

Namun alat itu hanya ada di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi dan RS Hermina. Namun ruang PICU di kedua rumah sakit itu informasinya penuh.

''Saya dapat antrean nomor tiga di RSUD Syamsudin dan menunggu keputusan jam 21.00 WIB. Saat itu kondisi anak saya sudah kritis,'' kata Sihab.

Untuk Sterilisasi Covid-19

Dalam penanganan Pandemi Covid-19 ini, dia menuturkan mendapat tugas sterilisasi di perbatasan Kabupaten Sukabumi dengan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten di Kecamatan Cisolok.

Cairan disinfektan dalam botol plastik yang berada di rumahnya didapatkan dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

Rencananya disinfektan itu untuk dipakai menyemprot lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan masjid yang jaraknya sekitar 10 meter dari kediaman Sihab.

''Setelah mengambil  cairan disinfektan untuk menyemprot masjid, botolnya saya simpan di bawah kursi,'' tutur Sihab. (sr5, kc)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved