NEW YORK, situsriau.com - Titan, bulan terbesar dari Planet Saturnus ternyata memiliki air di permukannya yang diklaim bisa mendukung kehidupan di sana.

Penemuan ini diberikan Cornell University di AS. Dalam laporan terbaru mereka di edisi terbaru dari Proceeding National Academy of Sciences, para peneliti melihat adanya hidrogen sianida (HCN) di atmosfer planet dan berspekulasi bahwa hal itu bisa menjadi kunci kimia prebiotik.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa di permukaan Titan, HCN dapat bereaksi membentuk rantai panjang, atau polimer, salah satunya disebut polyimine. Sekarang dengan menggunakan model komputer dan data yang dikumpulkan oleh misi NASA Cassini dan Huygens, para peneliti telah mengungkapkan bahwa di bawah Titan kondisi lingkungan terasa dingin di mana polyimine fleksibel dan dapat menyerap energi matahari dan menjadi katalis untuk mendukung kehidupan.

Kendati demikian, kondisi dingin Titan tidak sama dengan Bumi. Bulan alami ini juga memiliki atmosfer yang lebih pekat yang penuh dengan nitrogen dan metan. Ketika sinar matahari menyinarinya, atmosfer beracun itu akan memproduksi hydrogen sianida.

Namun tetap saja Titan memiliki danau, sungai dan laut. Ekologi dan musim di Titan berubah-ubah sehingga peneliti masih akan terus melakukan penelitian bulan tersebut. Demikian sebagaimana dilaporkan Indian Express, Selasa (8/11/16). (sr5, in)