PEKANBARU, situsriau. com - Dunia heboh dengan serangan virus peminta tebusan, WannaCry. Ratusan negara telah diserang dan berbagai organisasi, baik perusahaan maupun pemerintah diretas, hingga tak bisa dibuka data di dalam komputer yang digunakan.
Di Indonesia, dikabarkarkan dua Rumah Sakit diserang virus ini. Polri dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI lakukan segala upayan untuk menangkalnya.
Sementara itu, untuk di Pekanbaru sendiri dan Riau secara umum, belum ada laporan resmi virus ini menjangkiti jaringan komputer setempat.
Ini dikatakan oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Riau, Yogi Getri, kemarin.
"Belum ada laporan resmi (terkena virus-red), yang ada laporan dari grup media sosial itu baru dari komputer Kominfo (kementerian)," kata Yogi.
Untuk di Riau sendiri, lanjut Yogi, sampai saat ini masih aman, karena beberapa waktu yang lalu sudah dimatikan semua (perangkat komputer) dan sudah bisa diback-up komputer yang ada.
Mengantisipasi virus tersebut, kata Yogi, paling utama yang harus dilakukan adalah memback-up semua yang ada di data server masing-masing. Kemudian mematikan sementara perangkat jaringan komputer.
Sebagai data tambahan, ganasnya virus ini menyerang perangkat di seluruh dunia mulai dikendalikan paska 'diotak-atik' oleh ahli komputer dari Inggris, yang dikenal bernama anonim MalwareTech.
Pria berusia 22 tahun itu berhasil menghentikan serangan virus ransomware dengan mendaftarkan nama domain situs penyebar virus tersebut.
Awalnya, ia mendaftarkan nama domain situs itu untuk melacak penyebaran Wanna Cry. Namun ternyata, apa yang ia lakukan justru membuat virus tersebut menghilang.
(sr5, rb)
Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap. |
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com ----- |
