PEKANBARU, situsriau.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru terus bertambah. Dalam satu minggu, ada penambahan 12 kasus. Jika minggu lalu sebanyak 117 kasus, minggu ini menjadi 129 kasus.

"Penyakit ini kan dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Oleh sebab itu mari kita menjaga, lingkungan kita. Mulai dari dalam rumah, karena nyamuk ini malah banyak bersarang dalam rumah, dalam ruangan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Kota Pekanbaru, Maisel Fidayesi Apt SFarm, Senin (25/3/19).

Maisel mengatakan, musim yang tidak menentu dan daerah tropis menjadi langganan penyakit DBD. "Puskesmas serta camat, lurah sampai RW dan RT harus berperan aktif dan mari ingatkan masyarakat kita untuk bisa menjaga lingkungan agar bersih," ucap Maisel.

Maisel mengingatkan agar jangan ada air tergenang di dalam rumah. Terlebih di kamar mandi. Jika rumah memakai bak mandi, agar sering dibersihkan.

"Jangan dibiarkan air tergenang. Penyempurnaan juga tidak boleh terlalu diandalkan, karena penyemprotan itu punya dampak. Saran dari kementerian untuk penyemprotan harus ada kriteria yang dipenuhi," jelas dia.

Pencegahan DBD harus dilakukan bersama-sama. Adanya upaya masyarakat untuk pencegahannya sangat diperlukan sekali.
"Kami dari Diskes sudah melakukan edukasi kepada masyarakat melalui kader Puskesmas untuk mengaktifkan satu Rumah satu kader Jumantik," ucapnya.

Maisel juga mengajak masyarakat untuk melakukan 3M Plus dan pemberantasan sarang nyamuk. Ia juga mengungkap, saat ini DBD merupakan penyakit tertinggi di Pekanbaru.  "Untuk saat ini, karena kondisi cuaca yang ekstrim, DBD termasuk penyakit yang tinggi.

Kasus DBD tertinggi terjadi di Kecamatan Sukajadi dengan 21 kasus. Disusul Kecamatan Payung Sekaki 20 kasus, Marpoyan Damai 16 kasus, Tampan 15 kasus, Tenayan Raya 11 kasus, Rumbai 9 kasus, Sail 8 kasus, Senapelan dan Limapuluh masing-masing 7 kasus, Rumbai Pesisir dan Bukit Raya masing-masing 6 kasus, dan Pekanbaru Kota 3 kasus. (sr5, hr)