PEKANBARU, situsriau.com - Terhitung Januari hingga pertengahan Oktober 2020, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru mencapai 468 kasus. Kasus itu tersebar di 12 kecamatan.

"Jumlah kasus tersebar di 12 Kecamatan. Sampai saat ini ada 468 kasus," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, M Noer, melalui Sekretaris Diskes Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih, Rabu (14/10/20).

Zaini merincikan, Kecamatan Tenayan Raya jadi penyimpang kasus DBD tertinggi di Pekanbaru. Jumlahnya mencapai 82 kasus.

Kecamatan Sukajadi sebanyak 18 kasus, Kecamatan Senapelan 20 kasus, Kecamatan Pekanbaru Kota 7 kasus, Kecamatan Rumbai Pesisir 22 kasus, Kecamatan Rumbai 29 kasus.

Disusul Kecamatan Tampan 76 kasus, Kecamatan Marpoyan Damai 65 kasus, Kecamatan Bukit Raya dan Kecamatan Payung Sekaki masing-masing 53 kasus, Kecamatan Limapuluh 36 kasus, dan Kecamatan Sail 7 kasus.

Menurut Zaini, data tersebut dihimpun dari 21 Puskesmas yang tersebar di Kota Pekanbaru. Sebagian besar pasien sudah dinyatakan sembuh dan tinggal satu paien yang masih menjalani perawatan.

Sementara untuk korban jiwa akibat DBD tercatat sebanyak satu orang. Yaitu R (20) warga Jalan Melur, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Senapelan pada pertengahan Februari 2020 lalu.

Dikatakannya, faktor lingkungan yang kumuh menjadi faktor utama seseorang terserang DBD akibat gigitan nyamuk Aedes agepty tersebut.

Pihaknya melalui Puskesmas disetiap lingkungan masyarakat memeberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjalankan polah hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Kita juga melakukan fogging jika menemukan kasus DBD baru di lingkungan masyarakat. Namun, yang utama menjaga kebersihan lingkungan," tutupnya. (sr5, hr)