Kamis, 02 Mei 2024  
LifeStyle / Bom di Konser Ariana Grande, Bukti Konser Musik Jadi Sasaran Empuk ISIS
Bom di Konser Ariana Grande, Bukti Konser Musik Jadi Sasaran Empuk ISIS

LifeStyle - - Rabu, 24/05/2017 - 09:56:42 WIB

MANCHESTER, situsriau.com - Otoritas penegak hukum di Inggris telah mengidentifikasi pelaku serangan bom bunuh diri di Manchester Arena, Senin tengah malam (22/5/17).

Serangan yang menewaskan 22 orang dan melukai 59 lainnya itu dilakukan oleh pria bernama Salman Abedi saat konser musik bintang Amerika Serikat Ariana Grande akan berakhir.

Ledakan keras terjadi di luar arena, hingga menimbulkan kepanikan dari para penonton yang memadati tempat itu.

Seperti diberitakan Associated Press, sebuah rekaman video dari arah dalam lokasi konser memperlihatkan bagaimana orang-orang berhamburan ke arah pintu keluar setelah terdengar suara ledakan.

Mereka berlari di antara dekorasi balon-balon berwarna merah muda yang menghiasi konser bertajuk The Dangerous Woman tour itu.

Ini merupakan konser ketiga dari artis berusia 23 tahun tersebut, menyusul dirilisnya album rekaman terbaru yang juga berjudul "Dangerous Woman".

Dalam beberapa tahun terakhir, arena pertunjukan musik dan kelab malam kerap menjadi sasaran empuk para teroris.

Hampir 90 orang tewas saat orang bersenjata yang mengaku terinspirasi dengan gerakan teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) beraksi di the Bataclan concert hall di Paris.

Serangan itu terjadi saat pertunjukkan Eagles of Death Metal pada 13 November 2015.

Kemudian di Turki, 39 orang meninggal dunia ketika seorang bersenjata melakukan serangan di malam tahun baru di kelab malam Reina di Istanbul.

Sementara, Manchester, yang berjarak 260 kilometer dari London pun pernah mengalami peristiwa duka, ketika pasukan Republik Irlandia melakukan pengeboman di tahun 1996.

Lebih dari 200 orang terluka, meski pun tak ada yang tewas dalam peristiwa itu.

Jika ledakan di Manchester kali ini dikonfirmasi sebagai serangan teroris, maka ini akan menjadi yang paling mematikan di Inggris sejak tahun 2005.

Pada bulan Juli tahun itu, empat pelaku bom bunuh diri membunuh 52 penumpang di tiga kereta bawah tanah dan sebuah bus di London.

Bagi Ariana Grande, konser di Manchester bukan yang terakhir. Dia masih bakal tampil di berbagai tempat di Eropa, termasuk Belgia, Polandia, Jerman, Swiss, dan Perancis.

Konser serupa pun akan menyusul di Amerika latin dan Asia.(sr5, in)


Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved